Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Way Kanan Ballroom Digelar
Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Way Kanan Ballroom Digelar
Way Kanan Kejarfakta.com - Deklarasi Open Defecation Free
(ODF) Kabupaten Way Kanan Ballroom Hotel Novotel Bandar Lampung, jum'at
(22/03/2019).
Sambutan, Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya, Akses
sanitasi dasar masih menjadi masalah yang berdampak terhadap buruknya kesehatan
masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi yang
baik merupakan hal mutlak yang harus diterapkan pada seluruh pembangunan
sanitasi.
Dalam perspektif kesehatan masyarakat, kondisi sanitasi yang
buruk tidak hanya menimbulkan kesakitan, seperti diare, tetapi juga
mempengaruhi pertumbuhan anak.
Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Way Kanan Ballroom Digelar
Keterkaitan sanitasi yang buruk pada anak mampu mempengaruhi
nutrisi yang dapat diserap oleh anak sehingga lebih lanjut mempengaruhi
pertumbuhan, yang salah satunya diindikasikan dengan stunting.
Di katakannya, Berdasarkan data hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi perilaku masyarakat Indonesia
yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 11,8%, sedangkan masyarakat
Provinsi Lampung yang masih BAB sembarangan sebesar 13,72%.
Gambaran kondisi sarana sanitasi Kabupaten Way Kanan pada
Tahun 2017, dengan KK yang memiliki akses terhadap jamban leher angsa sebanyak
50.309 KK (44,3%), jamban cemplung 49.200 KK (43,3%), menumpang 5.752 KK (5,1%)
dan buang air besar sembarangan 8.241 KK (7,3%).
Deklarasi Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Way Kanan Ballroom Digelar
Kemudian pada Tahun 2018, kondisi sarana sanitasi Kabupaten
Way Kanan dengan KK yang memiliki akses terhadap jamban leher angsa
sebanyak 53.496 KK (46,9%), jamban cemplung 47.411 KK (41,6%), menumpang 5.626
KK (4,9%) dan buang air besar sembarangan 7.431 KK (6,5%).
“Sejalan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
melalui pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter, Kabupaten Way
Kanan melakukan strategi pendekatan perubahan perilaku melalui konsep L. Green
antara lain,” kata dia
Predisposing Factors (faktor pemudah) yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat melalui sosialisasi,
Enabling Factors (faktor pemungkin) yaitu dengan penyediaan
sarana prasarana sanitasi (jamban) bagi masyarakat yang tidak mampu.
Reporter : Yasir
Editor : Ahsannuri
No comments