FAKTAKINI
The Vajra

Skandal Berdarah! BEM Nusantara Sumut Bongkar Dugaan Jual Beli Donor Darah oleh PMI Langkat!

Langkat, KejarFakta.com - Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumatera Utara, Yogi Mahendra, menyampaikan pernyataan tegas terkait dugaan adanya praktik tidak transparan dalam pengelolaan donor darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Langkat.

Dalam keterangannya, Yogi menyoroti kemungkinan adanya permainan dalam proses penyaluran darah ke rumah sakit yang terindikasi mengarah pada praktik jual beli darah.

"Sebagai Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumut, saya Yogi Mahendra sangat prihatin dengan adanya dugaan permainan penjualan donor darah ke rumah sakit yang tidak transparan oleh PMI Kab. Langkat," ungkap Yogi, Senin (15/7).

Ia menegaskan bahwa pihaknya mendesak PMI Kabupaten Langkat untuk segera bersikap terbuka kepada publik. Informasi terkait proses donor darah hingga distribusi ke rumah sakit harus dijelaskan secara gamblang agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Yogi Mahendra - Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumatera Utara

Tak hanya itu, BEM Nusantara Sumut juga mendorong agar aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi mendalam.

Audit terhadap proses pengumpulan dan distribusi darah di tubuh PMI Langkat dianggap sebagai langkah krusial guna memastikan tidak adanya permainan yang bisa membahayakan nyawa pasien.

"Ini soal keselamatan dan kepercayaan masyarakat. Jangan sampai ada permainan kotor yang bisa merusak nama baik PMI sebagai lembaga kemanusiaan," tegas Yogi.

Lebih lanjut, Yogi mengungkapkan bahwa BEM Nusantara Sumut telah menyiapkan langkah lanjutan dalam bentuk aksi unjuk rasa damai.

Aksi tersebut akan digelar jika dugaan praktik jual beli darah yang melibatkan oknum pengelola donor darah di PMI Langkat tidak segera ditindaklanjuti.

"Kami siap turun ke jalan secara damai demi menuntut keadilan dan transparansi. Dugaan praktik jual beli darah ini harus dibongkar sampai ke akarnya," tegasnya.

Yogi juga menyoroti kondisi kantor PMI Kabupaten Langkat yang dinilai tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun ke tahun.

Ia membandingkan dengan kantor PMI di kabupaten/kota lain yang menurutnya jauh lebih tertata dan profesional.

"Kantor PMI Langkat terlihat stagnan dan tidak berkembang. Ini mencerminkan adanya kemungkinan ketidakberesan dalam manajemen internal," pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PMI Kabupaten Langkat belum memberikan klarifikasi resmi terkait tudingan yang dilayangkan oleh BEM Nusantara Sumut.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image