FAKTAKINI

Dosen IKH Medan Edukasi Warga Langkat tentang Manfaat Susu Kedelai bagi Perempuan Premenopause

Langkat, KejarFakta.com - Dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, pada 12 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai manfaat konsumsi susu kedelai dalam mengurangi gejala hot flush pada perempuan premenopause.

Dipimpin oleh Bd. Jitasari Tarigan Sibero, SST, S.Pd, M.Kes, kegiatan ini juga melibatkan anggota tim yang terdiri dari Bd. Fina Kusuma Wardani, SST, M.Kes, Bd. Dewi Sartika, SST, M.KM, serta dua mahasiswa, yakni Hotmarito Tumanggor dan Selfin Enjelina Telaumbanua.

Gejala hot flush, yang umum dialami perempuan menjelang masa menopause, sering kali ditandai dengan sensasi panas mendadak di wajah, leher, dan dada, disertai keringat berlebih dan ketidaknyamanan. Gejala ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup.

Dalam paparannya, Jitasari menjelaskan bahwa susu kedelai mengandung fitoestrogen, yaitu senyawa alami nabati yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen. Konsumsi rutin susu kedelai dipercaya dapat membantu menyeimbangkan hormon tubuh dan mengurangi intensitas gejala hot flush secara alami, tanpa perlu bergantung pada terapi hormon sintetis.

“Melalui edukasi ini, kami berharap perempuan usia premenopause dapat lebih memahami perubahan hormonal yang mereka alami, serta menerapkan pola hidup sehat dengan asupan nutrisi yang tepat,” ujar Jitasari.

Selain menyampaikan materi edukasi, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi interaktif bersama warga. Para peserta sangat antusias mengikuti sesi tanya jawab, yang membahas berbagai keluhan terkait kesehatan reproduksi dan gaya hidup sehat menjelang menopause.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana penerapan ilmu akademik di tengah masyarakat, tetapi juga bertujuan memberdayakan perempuan desa agar lebih peduli terhadap kesehatan reproduksinya. Harapannya, para peserta dapat menjadi agen perubahan dan menyebarkan informasi yang telah diterima ke lingkungan sekitarnya.

“Pengabdian ini adalah bentuk kontribusi nyata institusi pendidikan dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup masyarakat,” tutup Bd. Fina Kusuma Wardani, salah satu anggota tim.

Kegiatan PkM ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dapat membawa dampak positif yang luas, khususnya dalam bidang kesehatan perempuan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image